PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) memproduksi 4 jenis aluminium Ingot berdasarkan level kemurnian |
Batu Bara, Ucup News.com
PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) memproduksi 4 jenis aluminium Ingot berdasarkan level kemurnian, yaitu : S1 - A (99,92%), S1 - B (99,90%), S2 (99,85%), dan G1 (99,70%).
Corporate Secretary Inalum Mahyaruddin Ende menjelaskan bahwa aluminium Ingot pada umumnya memerlukan proses remelting agar dapat dibentuk menjadi berbagai produk akhir, seperti komponen otomotif, konstruksi bangunan, dan lain-lain.
"Aluminium Ingot merupakan produk Inalum memproduksi Aluminium Ingot dengan kualitas premium,"sebut Mahyaruddin. Sabtu (30/03/2024).
Berdasarkan hasil riset Wood Mackenzie pada September 2023 lalu menyebutkan bahwa dalam jangka menengah, diproyeksikan market balance aluminium di Indonesia akan mengalami surplus. Namun, untuk pasar aluminium di Asia masih mengalami defisit.
Hal tersebut menjadi peluang bagi Industri aluminium dalam negeri untuk dapat memperluas pangsa pasar di Kawasan Asia sekaligus menjadi potensi korporasi dalam melakukan ekspansi bisnis yang lebih besar.
Kualitas Aluminium Ingot Inalum mengacu pada JIS h2102 (Virgin Aluminium Ingot) dan JIS H1305 (Metode Analisis Spektrokimia Emisi Optik untuk Aluminium dan Paduan Aluminium).
Dikatakan Mahyaruddin, ada beberapa kualitas yang diproduksi oleh Inalum, namun yang paling banyak diminati adalah 99,90 %, Aluminium Ingot yang diproduksi Inalum, memiliki berat 22,7 kg per batang dengan dua tingkat kemurnian aluminium; 99,90 % dan 99,70 %.
Bahwa, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) saat ini merupakan satu - satunya korporasi nasional yang bergerak dalam peleburan dan pengolahan aluminium.
Pasca transformasi MIND ID – Inalum pada Maret 2023, Inalum berkomitmen untuk menjadi salah satu motor utama dalam hal mewujudkan visi “Menjadi Perusahaan Global Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu Ramah Lingkungan”.
Beberapa aksi korporasi dilakukan oleh Inalum dalam rangka peningkatan kapasitas produksi sebagai respon atas tingginya potensi pasar aluminium nasional yang saat ini memiliki permintaan hingga 1 juta ton.
Dimana, Inalum berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas produk - produk aluminiumnya dan fokus pada pengembangan ekosistem hilirisasi aluminium nasional, baik dalam hal peningkatan kapasitas produksi, pengembangan lingkup rantai pasok aluminium, maupun pengembangan energi hijau.
”Inalum saat ini juga tengah fokus pada penyelesaian beberapa proyek - proyek strategis khususnya untuk meningkatkan kapasitas produksinya secara bertahap dan diharapkan bisa mencapai angka produksi hingga 500 ribu ton dalam 5 tahun kedepan,”ungkap Mahyaruddin.
Proyek - proyek tersebut antara lain : Pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah, Proyek Upgrading Teknologi Tungku Reduksi pada tahun 2023, Optimalisasi Smelter Kuala Tanjung yang ditargetkan akan meningkatkan kapasitas produksi di tahun 2024 - 2025 dan Proyek Diversifikasi Aluminium Remelt IAA. (Suf)
0 Komentar